MAKALAH PENDIDIKAN BERTUMPU KEARIFAN
BUDAYA LOKAL
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagain Tugas Mata Kuliah
Metode Dan Strategi Pembelajaran Bahasa
dan Sastra
A. Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Seiring
dengan kebutuhan masyarakat dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup, maka pendidikan
akan terus tumbuh dan berkembang. Pendidikan di fungsikan sebagai fasilitator untuk memberikan pemahahaman dasar
kepada manusia agar dapat berlaku produktif dalam mengelola lingkungan sekitar.
Pendidikan hendaknya didorong ke arah yang lebih produktif yaitu untuk mencipta
sesuatu agar dapat menstimulus manusia agar bisa kreatif dan produktif terutama
dalam pemenuhan kebutuhan hidup baik itu yang bersifat fisik maupun non fisik.
Dewasa ini arus penetrasi
kebudayaan yang datang dari Barat semakin gencar mewarnai sistem kehidupan
sosiokultural masyarakat Indonesia. Di perparah lagi dengan adanya
kecenderungan sebahagian generasi muda bangsa ini berkiblat kepada kepada
kebudayaan tersebut. Keadaan akan tampak semakin konkrit ketika kita mencoba
melihat fenomena yang ada seperti maraknya pergaulan bebas, kasus narkoba dan
sebagainya.
Di tengah pusaran pengaruh
hegemoni global tersebut, fenomena yang terjadi juga telah membuat lembaga
pendidikan serasa kehilangan ruang gerak. Selain itu juga membuat semakin
menipisnya pemahaman peserta didik tentang sejarah lokal serta tradisi budaya
yang ada dalam masyarakat. Oleh karena itu maka alangkah lebih baiknya jika
diupayakan bagaimana caranya agar aneka ragam
budaya yang telah kita miliki tersebut bisa kita jaga dan kita
lestarikan bersama.
Dengan pendidikan yang berbasis
pada local wisdom (kearifan lokal)
maka kita bisa optimis akan terciptanya pendidikan yang mampu memberi makna
bagi kehidupan manusia Indonesia. Artinya pendidikan kemudian akan mampu
menjadi spirit yang bisa mewarnai dinamika manusia Indonesia kedepan.
Pendidikan nasional kita harus mampu membentuk manusia yang berintegritas
tinggi dan berkarakter sehingga mampu melahirkan anak- anak bangsa yang hebat
dan bermartabat sesuai dengan spirit pendidikan yaitu memanusiakan manusia.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut.
Bagaimana konsep pendidikan
bertumpu pada kearifan budaya lokal?
Bagaimana Penerapan Pendidikan
Bertumpu Pada Kearifan Budaya Lokal?
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam
makalah ini adalah sebagai berikut.
Mendeskripsikan konsep pendidikan
bertumpu pada kearifan budaya lokal.
Mendeskripsikan penerapan
pendidikan bertumpu pada kearifan budaya lokal.
B.
Pembahasan
Konsep Pendidikan Bertumpu pada Kearifan Budaya Lokal
Pendidikan
bebasis kearifan budaya lokal adalah pendidikan yang lebih didasarkan kepada
pengayaan nilai-nilai cultural. Pendidikan ini mengajarkan peserta didik untuk
selalu dekat dengan situasi konkrit yang mereka hadapi sehari-hari. Dengan kata
lain model pendidikan ini mengajak
kepada kita semua untuk selalu dekat dan menjaga keadaan sekitar yang bersifat
nilai yang berada di dalam lokal masayarakat tersebut. Model pendidikan ini
bisa diidentifikasi dengan beberapa hal sebagai berikut:
Gagasan dan dasar hukum yang
melindungi
Gagasan tentang pendidikan
berbasis kearifan lokal ini berawal dari sebuah ungkapan yang disampaikan oleh Jhon Naisbit (1990) yang kemudian direspon dan
dikembangkan oleh sebagian para pakar sosial dengan ungkapan “thinks globaly
acts localy” (berpikir global dan bertindak lokal) (budiman.2007). Maksud
dari ungkapan tersebut adalah, seseorang bisa mengambil pengalaman dan
pengetahuan apapun, dari suku manapun dan bangsa manapun, akan tetapi dalam
pengaplikasiannya dalam sebuah tindakan ketika seseorang berada di dalam suatu
tempat, maka ia harus menyesuaikan dengan nilai dan budaya yang ada di tempat
tersebut.
Dengan
adanya pengetahuan yang bersifat global, seseorang akan dapat dengan mudah
membaca dan mengenali suatu masalah dan memecahkannya. Maka dari itu seseorang
perlu untuk berpengetahuan banyak agar wawasan menjadi relatif luas. Akan
tetapi dalam hal pendidikan pada umumnya dan belajar mengajar khususnya,
seorang pendidik tidak cukup hanya dengan berpengetahuan banyak dan berwawasan
luas, akan tetapi untuk merefleksikan transfer
of knolage (proses pembelajaran) tersebut juga harus disertai dengan emotion skill (kemampuan emosi) yaitu
bagaimana seorang pendidik harus bisa masuk ke dalam dunia di mana anak didik
tersebut berada. Dalam masalah ini ada satu hal yang perlu diingat yaitu
“seorang anak didik yang datang ke sebuah kelas dalam suatu sekolah tidaklah
seperti gelas kososong, akan tetapi mereka sudah membawa pengetahuan dan
kebiasaan- kebiasaan dari tempat di mana ia tinggal”. Dengan kata lain bahwa
lingkungan yang menjadi tempat tinggal seorang anal didik yang satu, berbeda
dengan lingkungan yang menjadi tempat tinggal anak didik yang lain. Dengan
begitu sudah barang tentu bahwa status sosial dan ekonomi merekapun pasti
berbeda- beda. Begitu juga dalam lokal masyarakat, di dalam sebuah lokal
masyarakat yang satu, pasti akan berbeda dengan lokal masyarakat yang lain.
Pendidikan
bebasis kearifan lokal sebenarnya adalah bentuk refleksi dan realisasi dari
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19/ 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
yaitu pasal 17 ayat 1 yang menjelaskan bahwa ”kurikilum tingkat satuan pendidikan
SD- SMA, atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, sosial budaya, dan peserta didik”.
Tujuan dan
manfaat dari pendidikan yang berbasis pada kearifan budaya lokal.
Tujuan
dari pendidikan berbasis kearifan lokal ialah sesuai dengan nas yang telah
termaktub dalam undang- undang nasional yaitu Undang- undang (UU) No 20 Tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, menyebutkan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Menurut
Lukman (2010) manfaat dari pendidikan yang berbasis kepada kearifan lokal
antara lain ialah:
1. Melahirkan generasi- generasi yang kompeten dan
bermartabat
2. Merefleksikan nilai- nilai budaya
3. Berperan serta dalam membentuk karakter bangsa
4. Ikut berkontribusi demi terciptanya identitas
bangsa
5.Ikut andil dalam melestarikan budaya bangsa
Pengenalan identitas lingkungan
melalui media pembelajaran.
Metode yang bisa digunakan untuk
pengenalan lingkungan dalam pembelajaran yang berbasis pada kearifan lokal
sebenarnya sangatlah vareatif. Untuk siswa SMP- SMA, bagi guru bahasa
Indonesia, dapat menugaskan para siswa
untuk membuat karangan tentang potensi wisata kota.
Metoda lain yang dapat
dipraktekkan adalah lewat kegiatan bercerita atau mendongeng, dengan
menyertakan gambar, foto, boneka, iringan musik, miniatur rumah adat, atau
barang bawaan guru yang menarik. Cara semacam ini sangat efektif untuk mendidik
siswa di tingkat Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.
Penerapan Pendidikan Bertumpu Pada Kearifan Budaya
Lokal
Penerapanya
sebuah konsep pendidikan selalu memiliki kekurangan dan kelebihan didalamnya,
di bagian ini akan di bahas mengenai kelemahan, kelebihan, hambatan dan solusi
dalam penerapan pendidikan bertumpu pada kearifan budaya lokal (Lukman.2010).
Kelebihan pendidikan berbasis
kearifan budaya lokal
kelebihan dari metode yang ada
dalam pendidikan berbasis kearifan lokal ini adalah berpotensi besar di dalam
keikutsertaannya dalam menciptakan bangsa Indonesia yang berkarakter. Suatu bangsa tidak cukup hanya menjadi besar saja, akan
tetapi disamping besar juga harus maju. Sedangkan untuk menjadi bangsa yang
maju maka negara tersebut harus memiliki nilai atau karakter.
Hambatan
Sesuatu yang menjadi hambatan di
dalam pendidikan berbasis kearifan lokal ini adalah telah menjangkitnya
westernisasi di seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Hal itu disebabkan karena
pesatnya kemajuan peradaban seperti Informasi Teknologi (IT), banyaknya
orientalis, oksidentalis dan sebagainya.
Solusi
Solusinya adalah rasa cinta
terhadap tanah air yang disertai dengan keteguhan komitmen untuk menjaga dan
melestarikan nilai- nilai dan budaya yang terkandung di tanah air tersebut.
Dengan begitu seseorang pasti akan termotivasi untuk melakukan suatu hal yang
dianggap bisa membawa bangsa inike arah yanglebih baik.
C.
Penutup
Berdasarkan
uraian di atas maka dapat dikemukakan bahwa Pendidikan bebasis kearifan budaya
lokal adalah pendidikan yang lebih didasarkan kepada pengayaan nilai-nilai
cultural. Pendidikan ini mengajarkan peserta didik untuk selalu dekat dengan
situasi konkrit yang mereka hadapi sehari-hari. Pendidikan ini mengajak kepada kita semua untuk selalu dekat
dan menjaga keadaan sekitar yang bersifat nilai yang berada di dalam lokal
masayarakat tersebut.
Membangun
pendidikan di sekolah melalui kearifan lokal mengandung nilai-nilai yang
relevan dan berguna bagi pendidikan. Oleh karena itu pendidikan berbasis
kearifan budaya lokal dapat dilakukan dengan merevitalisasi budaya lokal.
D.
Daftar Pustaka
Budiman. 2007. Pemulihan Lingkungan Dengan Kearifan Lokal. http://pangasuhbumi. com
Diunduh pada tanggal.15 Mei pukul 20.00WIB
Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik
Departemen Dalam Negeri. 2007. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun
2007 tentang Pedoman Fasilitasi Organisasi Kemasyarakatan Bidang Kebudayaan,
Keraton, dan Lembaga Adat dalam Pelestarian dan Pengembangan Budaya Daerah.
Lukman.2010. Kearifan
Lokal Guna Pemecahan Masalah. http://tal4mbur4ng. blogspot. com. 15 Mei pukul 20.00WIB
Download Versi Ms Word
Download Versi Ms Word