Potensi wisata ii Kabupaten Pacitan rasa-rasanya tak habis-habis dibicarakan, mulai dari wisata pantai, wisata goa, wisata budaya dan wisata sejarah. Begitu lengkapnya destinasi wisata di Kabupaten Pacitan, sehingga mungkin cocok kalau dijuluki Kota Wisara. Wisata sejarah sejarah yang cukup menarik untuk Anda kunjungi bila berada di kota Pacitan yaitu Wisata Sejarah Monumen Panglima Besar jendral Sudirman. Monumen jendral Sudirman merupakan salah satu tempat wisata sejarah yang ada di Kabupaten Pacitan. Monumen ini di bangun untuk mengenang dan menjadi saksi perjuanagn melawan penjajah Belanda jaman dahulu di di Kota Pacitan.
Monumen jendral Sudirman secara administratif terletak di Dusun Sobo, Desa Pakis Baru, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan Jawa Timur.Patung Panglima jendral Sudirman yang berdiri kokoh dengan ketinggian 8 Meter di atas tanah seluas kurang lebih 97,831 meter persegi. Selain itu juga bisa melihat rumah yang terbuat dari kayu dan bambu yang di gunakan untuk bermarkas sang Jendral Sudirman saat melakukan perjuangan melawan penjajah. Rumah ini dahulu di tempati oleh sang Jendral selama 107 hari sejak 1 April 1949 sampai dengan Juli 1949. Di kawasan kompleks ini juga terdapat beberapa fasilitas seperti Lapangan, ruang audio visual, perpustakaan, pasar seni dan cafetaria.
Di Kawasan Kompelks monumen ini Anda juga bisa menyaksikan beberapa relief yang menggambarkan perjalan hidup dan perjuangan Panglima besar jendral Sudirman. Pada relief ini menceritakan sekilas kehidupan beliau mulai dari sekolah, mengaji, memimpin gerilya dan sampai meninggal terceritakan dalan relief yang terbuat dari perunggu tersebut.
Saat berkunjung ke Monumen Jendral Sudirman, Anda akan melewati 8 gerbang yang artinya pada tahun 1948-1949 memiliki 8 Provinsi. Pada masing-masing gerbang ini tertulis kata-kata motivasi yang pernah di ucapkan oleh sang Jendral Sudirman salah satunya berbunyi “Bersatu, berjuang bersama, jangan bertengkar “. Karena patung Panglima jendral Sudirman terletak di atas bukit untuk mencapainya Anda diharuskan untuk melewati tiga jalur yang berundak, dengan jumlah anak tangga setiap jalurnya yaitu 45, 8 dan 17. Jumlah tersebut merupakan cerminan dari tanggal, bulan dan Tahun kemerdekaan Republik Indonesia yaitu 17-8-1945.
Untuk mencapai patung Jendral Soedirman kita harus melewati tiga jalur berundak, dengan jumlah anak tangga tiap jalurnya adalah 45, 8 dan 17. Jumlah anak tangga tersebut merupakan cerminan dari tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan Republik Indonesia yaitu 17-8-1945. Patung jendral Soedirman ini berdiri kokoh di atas tanah seluas kira-kira 97,831 meter persegi.
Untuk menuju obyek wisata ini kita akan melewati jalan yang berkelok kelok khas daerah pegunungan Pacitan. Rute menuju monumen ini kalau dari Pacitan kota ikuti jalan arah Kecamatan Arjosari, dan belok kiri setelah sampai di pasar Arjosari. Maju sedikit lalu ikuti jalan arah Nawangan atau belok kanan di pertigaan berikutnya. Ikuti jalur utamanya hingga sampai di desa Pakis baru Nawangan, dan jalan masuk Komplek monumen adalah setelah sampai pasar Pakisbaru belok kekiri. Monumen ini juga dekat bila di akses dari luar kota diantaranya dari wilayah Wonogiri, Ponorogo atau Madiun.