MAKALAH ANALISIS PUISI “AKU INGIN” KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagain Tugas Mata Kuliah Pengkajian Sastra
BAB I PENDAHLUAN
A. Latar Belakang
Karya sastra merupakan seni dalam kehidupan, banyak orang yang mengekspersikan dirinya melalui karya sastra. Jenis-jenis karya sastra banyak sekali diantaranya adalah puisi. Karya sastra khususnya puisi adalah kenyataan diatas khayalan. Puisi merupakan karya sastra berupa tulisan yang dibuat oleh seorang penyair melalui kata-kata yang indah. Puisi populer di dunia pendidikan Indonesia yang masuk dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
Puisi adalah suatu karangan imaginatif oleh seorang penyair, dan puisi terbentuk dari dua struktur yang saling mendukung.Waluyo (1987:25) mengatakan ada dua struktur yang membentuk yaitu struktur batin puisi dan struktur fisik puisi kedua struktur ini telah lama dikenal dalam pembelajaran puisi di indonesia. Di dalam kedua struktur tersebut masih banyak lagi unsur-unsur yang membentuk.
Struktur fisik puisi merupakan struktur yang terlihat dari puisi tersebut secara kasat mata. Struktur fisik puisi terbentuk dari diksi, pengimajian, kata konkret, majas versifikasi dan tipografi. Sedangkan struktur batin adalah struktur yang berada dalam puisi tetapi secara tersirat, struktur batin puisi terbentuk dari tema, nada, perasaan dan amanat. Mengenai struktur fisik dan strukur batin puisi akan coba dibahas lebih mendalam dalam makalah ini melalui puisi dari Aku Ingin.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada makalah ini adalah.
1. Bagaimanakah struktur fisik dari puisi aku ingin karya Sapardi Djoko Damono?
2. Bagaimanakah struktur batin dari puisi aku ingin karya Sapardi Djoko Damono?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari makalah ini ada dua aspek.
1. Mendeskripsikan struktur fisik dari puisi aku ingin karya Sapardi Djoko Damono?
2. Mendeskripsikan struktur batin dari puisi aku ingin karya Sapardi Djoko Damono?
BAB II KAJIAN TEORI
A. Struktur Puisi
Pradopo (1987:7) mengatakan bahwa puisi itu adalah karya sastra yang mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan,yang merangsang imajinasi pancaindra dalam susunan yang berirama. Puisi itu merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, digubah dalam wujud yang paling berkesan.
Waluyo (1987:25) mengatakan Jika dipaksa untuk memberikan definisi puisi yang sangat sukar dirumuskan, kira-kira seperti berikut. Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa melalui pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.
Struktur adalah sesuatu yang disusun dengan cara atau pola tertentu untuk menjadikan suatu bentuk. Struktur puisi adalah sesuatu unsur yang disusun dengan cara tertentu sehingga menjadi sebuah puisi. Struktur fisik puisi adalah unsur-unsur yang disusun dengan sehingga membentuk puisi secara fisik atau yang dapat dilihat oleh mata.
Sedangkan struktur batin puisi adalah unsur-unsur yang disusun sehingga membentuk puisi dari dalam puisi. Puisi terdiri dari dua struktur fisik dan struktur batin, dibawah ini ada beberapa unsur yang membentuk struktur batin dan struktur fisik menurut para ahli.
1. Waluyo (1987) mengatakan bahwa unsur puisi terdiri dari hakikat puisi yang meliputi tema , rasa, amanat, nada , serta metode puisi yang meliputi diksi, imajeri, kata nyata, majas, ritme, dan rima.
2. Waluyo (1987) yang mengatakan bahwa dalam puisi terdapat struktur fisik atau yang disebut pula sebagai struktur kebahasaan dan struktur batin puisi yang berupa ungkapan batin pengarang. Strukur fisik atau kebahasaan terdiri dari diksi, pengimajian, kata konkret, majas versifikasi dan tipografi. Sedangkan struktur batin.
3. Waluyo (1987) menyebut adanya unsur penting dalam puisi, yaitu unsur tematik atau unsur semantik puisi dan unsur sintaksis puisi. Unsur tematik puisi lebih menunjuk ke arah struktur batin puisi, unsur sintaksis menunjuk ke arah struktur fisik puisi. unsur puisi meliputi , diksi, imajeri, bahasa kiasan, simbol, bunyi, ritme, bentuk
Dari definisi-definisi di atas memang seolah terdapat perbedaan pemikiran, tapi berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa puisi adalah karya sastra yang mengkonsentrasikan struktur fisik dan struktur batin dan mengekspresikan pemikiran seorang penyair secara imaginatif dengan memadatkan kata dan makna yang digubah dalam wujud bentuk yang paling berkesan.
Dari beberapa pendapat di atas juga dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur puisi meliputi tema, nada, rasa, amanat, diksi, imaji, bahasa figuratif, kata konkret, ritme dan rima. Unsur-unsur puisi ini, menurut pendapat Dick Hartoko dan Waluyo dapat dipilah menjadi dua struktur, yaitu struktur batin puisi (tema, nada, rasa, dan amanat) dan struktur fisik puisi (diksi, imajinasi, bahasa figuratif, kata konkret, ritme, dan rima.
BAB III PEMBAHASAN
AKU INGIN
Karya : Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu
Dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat
Diucapkan kayu kepada api
Yang menjadikannya abu..
Aku ingin mencintaimu
Dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat
Disampaikan awan kepada hujan
Yang menjadikannya tiada..
A. Stuktur Puisi
1. Struktur Fisik
a. Diksi (pilihan kata)
Pilihan kata banyak mengunakan kata-kata yang bernada serius, dipantulkan oleh kata-kata: Mencintaimu, sederhana, kayu, api, abu, isyarat, awan, hujan, tiada
b. Majas (bahasa kiasan)
Gaya bahasa yang terdapat dalam puisi diatas adalah majas personifikasi yang ditemukan pada kalimat:
“Dengan kata yang tak sempat, diucapkan kayu kepada api”
“Dengan isyarat yang tak sempat, disampaikan awan kepada hujan”
c. Pengimajinasian (pencitraan)
Penggunaan kata-kata yang digambarkan atas bayangan konkret apa yang kita hayati secara langsung melalui pengindraan manusia.
Imaji Pendengaran : Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api
Imaji visual Penglihatan : Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan
d. rima
Masih mengikuti pola lama. Rima akhir setiap bait( / Mu-na-at-pi-bu (abab) dan (/Mu-na-at-an-da(aabb), dan pada bait ketiga rima akhir berubah menjadi (abab).
2. Struktur Batin Puisi
Struktur fisik puisi adalah medium untuk mengungkapkan makna yang hendak disampaikan penyair dan stuktur batin puisi mengungkapkan apa yang hendak dikemukakan oleh penyair dengan perasaan dan suasana jiwanya ( Herman J.Waluyo, 1987:102 ). I.A.Richards dalam J.Waluyo (1987:106) menyebutkan makna atau stuktur batin itu dengan istilah hakekat puisi. Ada empat unsur hakekat puisi yakni.
a. Tema
Puisi diatas dapat dianalisis bahwa temanya adalah cinta. Dimana penyair menyampaikan bagaimana keinginanya untuk mencintai dengan sederhana.
b. Perasaan
Perasaan penyair pada waktu menciptakan puisi ini dapat kita rasakan juga sewaktu kita menelaah dari bait kebait. Perasaan yang serius dan menginginkan tentang tindakan yang tidak terlalu menggebu- gebu.
c. Nada
Nada puisi tersebut adalah Penyair menyceritakan perasaanya dengan nada memberi tahu dengan lembut dan penuh dengan penghayatan .
d. Amanat
Amanat puisi itu menyatakan bahwa penyair ingin mengungkapkan tentang apa yang dirasakanya dengan tenang dan sederhana tanpa dengan perbuatan yang mengada – ada.
DAFTAR PUSTAKA
Waluyo, Herman J.2005.Apresiasi Puisi.Panduan untuk Pelajar dan Mahasiswa.Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama
Pradopo, Joko.1987.Pengkajian Puisi Analisis Strata Norma dan Analisis Struktur dan semiotik. Yogyakarta:Gajah Mada Universitas Press