Makalah MatKul Evaluasi Pembelajaran Bahasa; Tes, Penilaian, dan Pengajaran


MAKALAH TES, PENILAIAN DAN PENGAJARAN
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagain Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa

A.    Latar Belakang Masalah 
A.    TES
Brown (2004:3) mengatakan bahwa tes adalah prosedur administratif yang terjadi pada waktu mengidentifikasi pengukuran kemampuan seseorang, pengetahuan, atau kinerja dalam domain tertentu. 

Melihat definisi tersebut ada beberapa hal yang perlu di garis bawahi. Metode, metode merupakan instrumen seperangkat teknik, prosedur, atau item yang membutuhkan kinerja pengambil tes. Sebuah tes harus jelas dan terstruktur untuk memenuhi syarat sebagai metode yang baik. Misalnya, pertanyaan pilihan ganda harus disertakan dengan jawaban yang benar, menulis cepat harus disertai dengan rubrik penilaian; tes lisan harus didasarkan pada naskah pertanyaan dengan daftar tanggapan diharapkan akan diajukan oleh yang menilai. Tes harus mengukur. Pengukuran akan memberikan total skor numerik, nilai kelas, peringkat persentil, dan mungkin beberapa sub-skor. 

Tes mengukur individu baik kemampuan, pengetahuan, atau kinerja. Untuk dapat mengukur dengan tepat, penguji perlu memahami siapa peserta tes, apapengalaman mereka sebelumnya dan latar belakang, dan bagaimana seharusnya menafsirkan hasil tes. 

Tes mengukur sebuah domain. Sebuah tes kemahiran biasanya hanya menggunakan sampling keterampilan, tetapi domain adalah kemampuan secara keseluruhan, atau kompetensi umum di semua keterampilan. 

Tes kinerja, disisi lain proses yang berkelanjutan memiliki ranah yang lebih luas daripada tes. Setiap kali siswa menjawab pertanyaan, memberikan komentar, menulis beberapa pekerjaan, atau mencoba keluar struktur baru, guru sadar membuat penilaian terhadap kinerja siswa.
B.    JENIS – JENIS TES
a.    Dari segi waktu tes
1)    Tes Formatif
tes yang diberikan untuk memonitor kemajuan belajar selama proses pembelajaran berlangsung. Tes ini diberikankan dalam tiap satuan unit pembelajaran. Manfaat tes formatif bagi peserta didik adalah :
a.    Untuk mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai materi dalam tiap unit pembelajaran.
b.    Merupakan penguatan bagi peserta didik.
c.    Merupakan usaha perbaikan bagi siswa, karena dengan tes formatif peserta didik mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimilikinya.
d.    Peserta didik dapat mengetahui bagian dari bahan yang mana yang belum dikuasainya.

2)    Tes Summatif
diberikan dengan maksud untuk mengetahui penguasaan atau pencapaian peserta didik dalam bidang tertentu. Tes sumatif dilaksanakan pada tengah atau akhir semester.

b.    Dari segi bentuk soal dan kemungkinan jawabannya
1)    Tes Subjektif  (Essay/uraian)
Tes yang disusun dalam bentuk pertanyaan terstruktur dan siswa menyusun, mengorganisasikan sendiri jawaban tiap pertanyaan itu dengan bahasa sendiri. Tes essay sangat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan dalam menjelaskan atau mengungkapkan suatu pendapat dalam bahasa sendiri.

2)    Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang disusun sedemikian rupa dan telah disediakan alternatif jawabannya. Tes ini terdiri dari berbagai macam bentuk, antara lain ;
Tes Betul-Salah  (TrueFalse)
Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice)
Tes Menjodohkan  (Matching)
Tes Analisa Hubungan (Relationship Analysis)

2.    Dari segi bentuk pelaksanaannya
1)    Tes Tertulis
dalam pelaksanaannya lebih menekankan pada penggunaan kertas dan pencil sebagai instrumen utamanya, sehingga tes mengerjakan soal atau jawaban ujian pada kertas ujian secara tertulis.
2)    Tes Lisan
dilakukan dengan pembicaraan atau wawancara tatap muka antara guru dan murid
3)    Tes Perbuatan
mengacu pada proses penampilan seseorang dalam melakukan sesuatu unit kerja. Tes perbuatan mengutamakan pelaksanaan perbuatan peserta didik
 
C.    PENILAIAN DAN MENGAJAR
Salah satu peran penting dalam penilaian adalah membantu guru untuk membuat keputusan dalam pembelajaran. Brown (2004:3) mengatakan bahwa penilaian merupakan sebuah cara pengukuran pengetahuan, kemampuan, dan kinerja  seseorang dalam suatu domain yang diberikan serta suatu proses berkelanjutan yang meliputi ranah yang lebih luas. Kapanpun siswa merespon pertanyaan, mengajukan pendapat, mencoba kata atau struktur baru, tanpa disadarinya guru sedang melakukan penilaian. Guru yang baik adalah guru yang tiada henti melakukan penilaian baik terencana ataupun insidental. Dengan demikian tes merupakan penilaian yang merupakan bagian dari belajar bahasa. Siswa diberi banyak kesempatan untuk berlatih, berpikir, mengambil resiko menetukan tujuan, dan feedback (umpan balik) terhadap proses belajar bahasa yang kemudian dilakukan pengulangan sehingga tercapainya tujuan pembelajaran. 

Definisi ini menunjuk pada sebuah pengertian bahwa penilaian adalah suatu cara, artinya penilaian terdiri dari teknik-teknik dan prosedur yang tersusun secara sitematis. Kemudian penialain merupakan sebuah alat pengukuran artinya penilaian yang dilakukan mampu mengukur pengetahuan dan kemampuan seseorang dalam secara umum maupun secara khusus.  Dengan demikian Penilaian merupakan semua metode yang digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai pengetahuan, kemampuan, pemahaman, sikap, dan motivasi siswa yang di antaranya dapat dilakukan melalui tes, penilaian diri,  baik secara formal maupun informal. Pengetesan merupakan salah satu prosedur yang dapat digunakan untuk menilai unjuk kerja siswa.

Penilaian tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pengajaran. Jika dalam pengajaran memiliki elemen siswa sebagai input, pembelajaran di sekolah dan kelas sebagai proses, dan kompetensi lulusan sebagai hasil, kegiatan penilaian terjadi baik pada awal, proses, maupun pada akhir pembelajaran. Pada awal pembelajaran, penilaian dilakukan untuk menentukan kemampuan awal siswa (diagnostic) atau penempatan (placement) siswa pada kelompok belajar tertentu. Pada saat pembelajaran berlangsung, kegiatan penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan hasilnya digunakan sebagai feedback atas kegiatan pembelajaran yang dilakukan (formative). Setelah kegiatan pembelajaran pada periode tertentu selesai dilakukan, misalnya pada akhir semester atau pada akhir jenjang pendidikan tertentu (SD, SMP, SMA), penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian keseluruhan tujuan kurikulum yang telah ditetapkan pada jenjang pendidikan tertentu (summative) dan hasilnya digunakan sebagai laporan kepada siswa tentang hasil belajarnya, kepada guru, orang tua siswa, masyarakat dan pemerintah sebagai wujud akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan. Hubungan antara pembelajaran, evaluasi, penilaian dan pengetesan (Brown, 2004:5)

Sejalan dengan hal di atas dalam Permendikbut Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan menyanpaikan bahwa penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
1.     Jenis – jenis penilaian
a.    Penilaian otentik
b.    Penilaian diri
c.    Penilaian berbasis portofolio
d.    Ulangan
e.    Ulangan harian
f.    Ulangan tengah semester
g.    Ulangan akhir semester Ujian Tingkat  Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK
h.    Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK
i.    Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN Ujian Sekolah/Madrasah

2.    Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
a.    Objektif
b.    Terpadu
c.    Ekonomis,
d.    Transparan
e.    Akuntabel,
f.    Edukatif.

3.    Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian
a.    Ruang Lingkup Penilaian
Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/ kompetensi muatan/ kompetensi program, dan proses.

b.    Teknik dan Instrumen Penilaian
1)    Penilaian kompetensi sikap
a)    Observasi
b)    Penilaian diri
c)    Penilaian antarpeserta didik
d)    Jurnal
2)    Penilaian Kompetensi Pengetahuan
a)    Instrumen tes tulis
b)    Instrumen tes lisan
c)    Instrumen penugasan

4.    Manfaat hasil penilaian
Hasil penilaian dapat dapat digunakan sebagai input bagi guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan jika hasil penilaian menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran belum tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Bagi siswa, hasil penilaian dapat memberi arah mengenai pokok-pokok bahasa yang dianggap penting dan harus dikuasai. 

Hasil penilaian juga akan memberi informasi bagi siswa mengenai hasil belajar yang dicapai selama ini. Bila hasilnya kurang memuaskan, siswa yang bersangkutan dapat belajar lebih giat lagi dengan menggunakan berbagai pendekatan sehingga hasilnya bisa lebih baik. Penilaian yang dilakukan secara rutin baik secara formal maupun informal seperti dengan portofolio, akan membantu menjaga motivasi siswa untuk terus belajar.

Bagi penyelenggara pendidikan seperti kepala sekolah, hasil penilaian dapat digunakan untuk menentukan kebijakan dalam pendidikan seperti dalam menentukan batas lulus, batas penerimaan siswa baru, penentuan kluster, penentuan kuota asal siswa, peluncuran bantuan, penetapan sekolah unggulan, dan sejenisnya

DAFTAR PUSTAKA

Brown, Douglas H. (2004). Language Assessment: Principles and Classroom Practices. New York: Pearson Education.

Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.