MAKALAH
MATA KULIAH METODE DAN STRATEGI
PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA
TEKNIK
PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Supaya interaksi dalam proses pembelajaran dapat berlangsung interaktif, tentu
membutuhkan alat, sarana atau media, dan yang paling utama digunakan manusia
adalah bahasa. Ilmu Bahasa, Studi Bahasa, kajian tentang bahasa, sekarang sudah
bersifat universal. Demikian pula pendidikan bahasa dan pembelajaran bahasa
setiap jenjang pendidikan pada era globalisasi ini amat sangat diperlukan.
Berhasil atau tidaknya seorang pendidik mengajarkan bahasa
Indonesia yang baik dan benar kepada anak didiknya, dapat dilihat dari metode
pengajaran yang digunakan pendidik tersebut dan bagaimana respons dari anak
didiknya. Jika seorang pendidik memakai suatu metode tertentu dengan baik dan
benar ketika mengajar maka anak didiknya pun akan merespons pesan atau
informasi yang diberikan pendidik tersebut dengan baik pula, begitupun
sebaliknya.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
pelaksanaan pengajaran Bahasa Indonesia di kelas rendah?
2.
Teknik
apa saja yang digunakan dalam pengajaran Bahasa Indonesia?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Untuk
mengetahui pelaksanaan pengajaran bahasa Indonesia
2.
Untuk
mengetahui teknik teknik yang digunakan dalam pengajaran bahasa Indonesia
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian
Teknik Pembelajaran
Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia
(2005: 1158) teknik adalah metode atau sistem mengerjakan sesuatu, cara membuat
atau seni melakukan sesuatu. Uno (2008: 2) mengartikan teknik sebagai jalan,
alat, atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan peserta
didik kearah tujuan yang ingin dicapai. Teknik secara harfiah juga diartikan
sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengaplikasikan dan mempraktikkan
suatu metode.
Wikipedia mendefinisikan pembelajaran sebagai setiap perubahan perilaku yang relatif permanen,
terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Khusus untuk pengertian teknik
pembelajaran, Sudrajat (2008:1) menjelaskan teknik pembelajaran sebagai
cara yang dilakukan pengajar dalam menerapkan metode pembelajaran tertentu.
Teknik pembelajaran adalah cara
kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung.
1.
Teknik
Umum
Teknik umum adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk
semua bidang studi. Contohnya antara lain:
a.
teknik
ceramah, merupakan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelas.
b.
teknik
tanya jawab, merupakan metode mengajar dimana guru menanyakan hal-hal yang
sifatnya faktual
c.
teknik
diskusi, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya menggunakan
informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu masalah
d.
teknik
ramu pendapat
e.
teknik
pemberian tugas, dengan metode ini guru memberikan tugas, siswa mempelajari
kemudian melaporkan hasilnya
f.
teknik
latihan, merupakan cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa
yang dipelajari.
g.
teknik
inquiri, siswa diberi kesempatan untuk meneliti suatu masalah sehingga dapat
menemukan cara pemecahannya.
h.
teknik
demonstrasi
i.
teknik
simulasi
2.
Teknik
Khusus
Teknik khusus adalah cara mengajarkan (menyajikan atau
memantapkan) bahan-bahan pelajaran bidang studi tertentu. Berikut ini beberapa
teknik pembelajaran menulis:
a.
teknik
mengarang gambar
b.
teknik
meringkas
c.
teknik
menyadur
d.
teknik
melanjutkan karangan
e.
teknik
mendeskripsikan objek
Apa yang dikemukakan di atas hanya contoh dari sekian banyak
teknik yang ada. Untuk itu, guru harus kreatif dan aktif untuk mengaktifkan
siswa.
BAB III PEMBAHASAN
A.
Pelaksanaan
Pengajaran Bahasa Indonesia
Bahasa sebagai alat komunikasi digunakan untuk
bermacam-macam fungsi sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh penutur.
Dalam pelaksanaannya, bermacam-macam fungsi tersebut dapat dipadukan melalui
berbagai kegiatan pembelajaran.
Pada hakikatnya,
pembelajaran bahasa Indonesia dan apresiasi sastra berperan sangat penting dalam
pembelajaran bahasa Indonesia. Hal itu terbukti dalam kurikulum 1968 sampai
sekarang (KTSP), apresiasi sastra merupakan materi pembelajaran yang harus
diajarkan kepada siswa mulai sekolah dasar sampai sekolah lanjutan tingkat atas
(baik SMA maupun SMK).
Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dengan materi dan
bahan pembelajaran kebahasaan mencakup lafal, ejaan dan tanda baca, kosakata,
struktur, paragraph, dan wacana. Lafal yang baik dan wajar termasuk cara
pengucapan yang jelas dan intonasi yang wajar sesuai dengan situasi kebahasaan.
Selain itu penekanan pembelajaran kosakata, struktur, paragraf, dan wacana
bukan pada pembahasan bagian-bagian kalimat, paragraf, atau wacana, melainkan
pada pengembangan gagasan melalui hubungan antar kalimat, antar kalimat dalam
paragraf, dan antar paragraf menjadi wacana yang utuh.
Tujuan
pengajaran sastra sebenarnya memiliki dua sasaran, yaitu agar siswa memperoleh
pengetahuan dan pengalaman sastra. Pertama, pengetahuan sastra diperoleh dengan
membaca teori, sejarah, dan kritik sastra. Kedua, pengalaman sastra dengan cara
membaca, melihat pertunjukan karya sastra, dan menulis karya sastra.
Aplikasinya
dalam mengajar bahasa Indonesia atau apresiasi karya sastra harus memperoleh
pengetahuan yang berangkat dari pengalaman karya sastra. Artinya, untuk
mengajarkan sastra, guru harus mampu memberikannya berdasarkan karya sastra
itu. Sebagai contoh, untuk memperoleh teori tentang unsur-unsur dalam
roman/novel atau karya sastra lain, seorang guru harus memperkenalkan roman/novel
tersebut dengan cara mengkaji dan mengapresiasinya.
B.
Teknik
Pengajaran Bahasa Indonesia
Setelah memahami metode pembelajaran bahasa guru juga harus
mengetahui teknik-teknik atau strategi pengajaran yang lazim digunakan. Teknik
bersifat prosedural. Teknik yang baik dijabarkan metode dan serasi dengan
pendekatan. Berikut sejumlah teknik pengajaran bahasa Indonesia yang biasa
dipraktikan guru bahasa Indonesia.
1. Teknik Ceramah
Pelaksanaan
teknik ceramah dikelas rendah dapat berbentuk cerita kenyataan, dongeng atau
informasi tentang ilmu pengetahuan.
2. Teknik Tanya Jawab
Teknik
tanya jawab dapat diterapkan pada latihan keterampialn menyimak, membaca,
berbicara dan menulis. Selain guru bertanya pada murid, murid juga dapat
bertanya pada guru.
3. Teknik Diskusi Kelompok
teknik bimbingan kelompok yang
dilaksanakan dengan maksud agar para siswa anggota kelompok mendapat kesempatan
untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Peran guru terutama dalam pemilihan bahan diskusi, pemilihan
ketua kelompok dan memotivasi siswa lainnya agar mau berbicara atau bertanya.
4. Teknik Pemberian Tugas
Teknik
ini bertujuan agar siswa lebih aktif dalam mendalami pelajaran dan memiliki
keterampilan tertentu, untuk pemberian tugas siswa secara individual seperti membuat catatan kegiatan
harian atau disuruh menulis puisi dan-lain.
5. Teknik
Bermain Peran
Teknik ini bertujuan agar siswa
menghayati kejadian atau peran seseorang dalam
hubungan sosialnya. Dalam bermain peran siswa dapat mencoba menempatkan
diri sebagai tokoh atau pribadi tertentu.
Pembahasan
tentang teknik di atas adalah hanya sebagian kecil dari beberapa teknik
pembelajaran bahasa dan sastra yang ada dan diterapkan oleh guru sebagai cara
guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pembelajaran Bahasa Indonesia dan sastra, akan menjadi
sangat efektif, bermakna, dan berhasil mencapai tujuan jika guru
mempertimbangkan berbagai faktor yang ada pada siswanya seperti motivasi, tipe
belajar, lingkungan belajar yang disenangi, kelemahan dan kelebihan yang
dimiliki siswa.
Peran aktif guru dalam penyampaian materi pelajaran Bahasa
Indonesia di kelas sangat menentukan diterima atau tidaknya pesan dan informasi
oleh siswa. Kesalahan-kesalahan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia harus
dapat dijadikan motivasi siswa untuk belajar memperbaiki kesalahan tersebut dan
mengetahui kebenaran atas kesalahan tersebut. Di sinilah peran guru untuk
meluruskan dan mengarahkannya.
Teknik teknik yang digunakan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia antara lain : teknik ceramah, teknik tanya jawab, teknik diskusi
kelompok, teknik pemberian tugas, teknik bermain peran, dll.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana,
N. (2005). Dasar Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Uno,
Hamzah B. 2008. Model Pembelajaran:
Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta;Bumi
Asksara.
Alwi Hasan,
dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.