MAKALAH
PEMAJANGAN HASIL KARYA SISWA SEBAGAI TOLOG UKUR DAN UMPAN BALIK KEBERHASILAN KBM
PEMAJANGAN HASIL KARYA SISWA SEBAGAI TOLOG UKUR DAN UMPAN BALIK KEBERHASILAN KBM
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dari beberapa buku atau sumber bacaan tentang pendekatan, strategi, metode pembelajaran, secara umum hanya menampilkan atau membahas mengenai bagaimana pengelolaan pada saat pembelajaran saja, akan tetapi proses-proses pasca pembelajaran sering kali terlupanan.
Seringkali karya-karya siswa setelah dinilai tidak dimanfaatkan lagi keberadaannya. padahal karya-karya siswa dapat menjadi sumber belajar bersama dan dipajangkan baik di dalam maupun di luar kelas. Karya-karya tersebut bisa juga ditempatkan di perpustakaan sehingga karya siswa yang menjadi koleksi hasil pekerjaan seorang siswa (bersifat individual) yang menggambarkan (merefleksi) taraf pencapaian, kegiatan belajar, kekuatan, dan pekerjaan terbaik siswa tersebut.
Zain dan bahri (dalam Main Sufanti (2014:26) menyatakan bahwa strategi pembelajaran strategi pembelajaran pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak mancapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi pembelajaran bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan pengajar dan peserta didik dalam mewujidkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah di gariskan.
Ada empat strategi dasar dalam pembelajaran yaitu, (1) mengidentifikasi apa yang diharapkan, (2) memilih sistem pendekatan, (3) memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik pembelajaran, dan (4) menetapkan norma dan batas minimal keberhasilan (Zain dan bahri dalam Main Sufanti, 2014:26).
Berdasarkan pendapat tersebut berkan dengan poin ke tiga yaitu memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik pembelajaran. Pemajangan hasil belajar siswa merupakan salah satu trobosan baru yang bisa dilakukan sebagai pendekatan proses apresisasi terhadap hasil belajar siswa melalui pemajangan pekerjaan/karya saswa.
Upaya pengembangan pendekatan keterampilan proses yang perlu diperhatikan adalah pengembangan sikap dan nilai keterampilan, yang diantaranya dapat dilakukan melalui kegiatan pameran hasil karya siswa dalam bentuk kegiatan pajangan/ memajang hasil karya siswa.
Dalam pelajaran bahasa dan sastra Indonesia banyak pekerjaan/karya siswa yang dapat digunakan sebagai bahan pajangan, seperti dari hasil kegiatan pembelajaran dengan materi penulisan puisi, cerpen, pantun, berita, hasil wawancara, desain poster/slogan dan masih banyak jenis-jenis materi dalam pelajaran bahasa dan sastra indonesis yang dapat menghasilkan karya-karya siswa sebagai bahan pajang di dalam kelas.
B. PERMASALAHAN PEMBELAJARAN
Seperti telah dipaparkan dalam latar belakang di atas bahwa seringkali karya-karya siswa setelah dinilai tidak dimanfaatkan lagi keberadaannya, sehingga hasil belajar ataupun karya-karya siswa tersebut tidak bisa dinikmati lagi setelah berakhirnya pelaksanaan pembelajaran padahal karya tersebut dapat menjadi sumber belajar bersama dan dipajangkan baik di dalam maupun di luar kelas.
Puisi, cerita pendek, dan jenis karya lainya dari kegiatan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia merupakan karya-karya yang menarik untuk diaprsisasi pada waktu yang berbeda, sehingga sangat perlu langkah atau tindakan untuk pengumpulan dari hasil penyampaian-penyampaian materi yang berupa tugas/karya siswa tersebut.
C. METODE INOVATIF
Hasil karya siswa yang telah dikerjakannya akan lebih bermanfaat apabila dapat dinikmati sendiri, juga dapat dinikmati oleh orang lain, sehingga nilai hasil karya tersebut akan lebih bermakna, berdaya guna dan berhasil guna untuk suatu kegiatan berikutnya. Banyak hal-hal positif yang dapat diperoleh dari kegiatan memajang (pameran) hasil karya siswa, dalam upaya meningkatkan prestasi, kreatifitas serta keterampilan siswa. Melalui kegiatan memajang hasil karyanya, siswa akan memperoleh sejumlah kemampua/ keterampilan yang perlu dibina dan dikembangkan menurut kadar kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan taraf berpikir siswa pada jenjang sekolah yang bersangkutan.
Mengembangkan ruang kelas yang kondusif, mendorong siswa belajar aktif sehingga tujuan belajar dan pengembangan karakter siswa dapat tercapai secara maksimal. Pemajangan hasil karya siswa merupakan metode untuk menjawab dari permasalahan tersebut. Ruang kelas adalah tempat dimana siswa banyak menghabiskan waktunya di sekolah.
Kelas yang dipenuhi dengan karya/pekerjaan siswa merupakan pemandangan yang menyenangkan karena memberi pesan kepada mereka bahwa pekerjaan dan belajar mereka penting (Clayton:2002). Salah satu penataan yang perlu dilakukan adalah dengan menyediakan papan pajang hasil karya/pekerjaan siswa di kelas.
Memajangkan semua hasil karya/pekerjaan siswa perlu dilakukan, karena dengan pemajangan hasil karya siswa memunculkan penghargaan terhadap kemampuan anak, meningkatkan motivasi belajar anak, meningkatkan kreativitas anak, dan memantau perkembangan anak melalui karya-karya yang dapat dihasilkannya (Yenny;2013).
Pengelolaan pemajangan hasil karya saswa tersebut dapat memberi manfaat yang berkaitan dengan proses pendidikan sendiri. Pertama, dengan memajang hasil belajarnya, siswa belajar untuk melakukan refleksi atas apa yang telah mereka kerjakan. Kedua, dengan menciptakan pajangan yang lebih mengutamakan usaha dari pada hasil sempurna, anak akan lebih memahami bahwa belajar adalah proses pertumbuhan, bukan hanya proses penguasaan. Ketiga, memberi kesempatan kepada mereka untuk belajar dari orang lain, menghargai pekerjaan orang lain, menumbuhkan empati, menghormati, dan menumbuhkan rasa kebersamaan dalam komunitas kelas.
D. SKENARIO
Realisasi kegiatan pemajangan karya siswa ini dilakukan disaat atauapun setelah kegiatan pembelajaran selesai, sehingga dari masing-masing siswa melalui intruksi guru menempel hasil pekerjaan yang telah selesai dikerjakan pada waktu kegiatan belajar berlangsung.
Segai contoh pada pelajaran menulis puisi pada pelajaran bahasa dan sastra indonesia, urutan yang dapat dilakukan guru untuk menuju pada penempelan karya/hasil pekerjaan siswa adalah sebagai berikut :
1. Merumuskan tujuan pembelajaran, dengan diikuti langkah-langkah persiapan mengajar seperti merancang materi, merancang skenario pembelajaran dan lain-lain.
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran d kelas, Seperti :
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai.
b. Guru pertanya jawab mengenai puisi(pengertian dan unsur).
c. Guru menentukan tema menentukan tema yang akan di buat.
d. Guru memberikan tugas.
3. Guru mengingintruksikan untuk menempel ditempat yangsudah tersedia setelah pekerjaan siswa selesai dinilai.
E. KELEMAHAN DAN KEKURANGAN
Dalam prakteknya pendekatan ini memiliki kekurangan atau hambatan, sehingga perlu dipikirkan dan dipertimbangkan dalam pelaksanaanya, adapun hambatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pemajangan karya siswa tidak akan maksimal apabila ruangan masih diergunakan kelas yang belum system moving class, karena pemajangan tidak akan maksimal dan akan terhambat dengan pelajaran pelajaran yang juga memanfaatkan ruang kelas tersebut.
2. Apabila tidak ada tempat khusus pemajangan karya siswa akan menambah pemandangan yang kurang enak dipandang karena anan menimbulkan kesan acak-acakan.
3. Pelaksanaan pemajangan tidak terlepas dari kreatifitas guru untuk mendorong siswanya untuk menciptakan pembelajaran yang dapat menghasilkan karya karya, sehingga perlu adanya pembelajaran yang inovatif, apabila tiddak makan mustahil pemajangan akan terjadi.
F. SIMPULAN
Dari pembahasaan diatas dapat di simpulkan bahwa yang perlu diingat adalah, hasil karya yang dipajang tidak hanya yang bagus menurut kita (guru), karena setiap karya memiliki kesan dan nilai tersendiri bagi anak. Melalui kegiatan pajangan hasil kegiatan siswa dapat dipakai sebagai tolak ukur dan umpan balik keberhasilan KBM yang sudah dilaksanakan, khususnya pelajaran bahasa dan sastra indonesia. Di sisi lain pemajangan karya siswa juga menjadi salah satu tolog ukur produktivitas dari seorang guru dan gambaran dari perkembangan kelas. Hargai setiap usaha sekecil apa pun yang telah dilakukan anak untuk mencoba mengerjakan tugasnya .
DAFTAR PUSTAKA
Sufanti, Main. 2014.Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta.Yuma Pustaka
Clayton, Marlyn K. 2002. Displaying Student Work. An Opportunity for Student-teacher collaboration. http://www.responsiveclassroom.org.
Yenny Eka Herlin Budhiarti.m. 2013.Display Hasil Karya Siswa, Apakah Perlu. http://edukasi.kompasiana.com/2013/05/02/display-hasil-karya-siswa-pakah-perlu-556413.html.
Dari beberapa buku atau sumber bacaan tentang pendekatan, strategi, metode pembelajaran, secara umum hanya menampilkan atau membahas mengenai bagaimana pengelolaan pada saat pembelajaran saja, akan tetapi proses-proses pasca pembelajaran sering kali terlupanan.
Seringkali karya-karya siswa setelah dinilai tidak dimanfaatkan lagi keberadaannya. padahal karya-karya siswa dapat menjadi sumber belajar bersama dan dipajangkan baik di dalam maupun di luar kelas. Karya-karya tersebut bisa juga ditempatkan di perpustakaan sehingga karya siswa yang menjadi koleksi hasil pekerjaan seorang siswa (bersifat individual) yang menggambarkan (merefleksi) taraf pencapaian, kegiatan belajar, kekuatan, dan pekerjaan terbaik siswa tersebut.
Zain dan bahri (dalam Main Sufanti (2014:26) menyatakan bahwa strategi pembelajaran strategi pembelajaran pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak mancapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi pembelajaran bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan pengajar dan peserta didik dalam mewujidkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah di gariskan.
Ada empat strategi dasar dalam pembelajaran yaitu, (1) mengidentifikasi apa yang diharapkan, (2) memilih sistem pendekatan, (3) memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik pembelajaran, dan (4) menetapkan norma dan batas minimal keberhasilan (Zain dan bahri dalam Main Sufanti, 2014:26).
Berdasarkan pendapat tersebut berkan dengan poin ke tiga yaitu memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik pembelajaran. Pemajangan hasil belajar siswa merupakan salah satu trobosan baru yang bisa dilakukan sebagai pendekatan proses apresisasi terhadap hasil belajar siswa melalui pemajangan pekerjaan/karya saswa.
Upaya pengembangan pendekatan keterampilan proses yang perlu diperhatikan adalah pengembangan sikap dan nilai keterampilan, yang diantaranya dapat dilakukan melalui kegiatan pameran hasil karya siswa dalam bentuk kegiatan pajangan/ memajang hasil karya siswa.
Dalam pelajaran bahasa dan sastra Indonesia banyak pekerjaan/karya siswa yang dapat digunakan sebagai bahan pajangan, seperti dari hasil kegiatan pembelajaran dengan materi penulisan puisi, cerpen, pantun, berita, hasil wawancara, desain poster/slogan dan masih banyak jenis-jenis materi dalam pelajaran bahasa dan sastra indonesis yang dapat menghasilkan karya-karya siswa sebagai bahan pajang di dalam kelas.
B. PERMASALAHAN PEMBELAJARAN
Seperti telah dipaparkan dalam latar belakang di atas bahwa seringkali karya-karya siswa setelah dinilai tidak dimanfaatkan lagi keberadaannya, sehingga hasil belajar ataupun karya-karya siswa tersebut tidak bisa dinikmati lagi setelah berakhirnya pelaksanaan pembelajaran padahal karya tersebut dapat menjadi sumber belajar bersama dan dipajangkan baik di dalam maupun di luar kelas.
Puisi, cerita pendek, dan jenis karya lainya dari kegiatan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia merupakan karya-karya yang menarik untuk diaprsisasi pada waktu yang berbeda, sehingga sangat perlu langkah atau tindakan untuk pengumpulan dari hasil penyampaian-penyampaian materi yang berupa tugas/karya siswa tersebut.
C. METODE INOVATIF
Hasil karya siswa yang telah dikerjakannya akan lebih bermanfaat apabila dapat dinikmati sendiri, juga dapat dinikmati oleh orang lain, sehingga nilai hasil karya tersebut akan lebih bermakna, berdaya guna dan berhasil guna untuk suatu kegiatan berikutnya. Banyak hal-hal positif yang dapat diperoleh dari kegiatan memajang (pameran) hasil karya siswa, dalam upaya meningkatkan prestasi, kreatifitas serta keterampilan siswa. Melalui kegiatan memajang hasil karyanya, siswa akan memperoleh sejumlah kemampua/ keterampilan yang perlu dibina dan dikembangkan menurut kadar kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan taraf berpikir siswa pada jenjang sekolah yang bersangkutan.
Mengembangkan ruang kelas yang kondusif, mendorong siswa belajar aktif sehingga tujuan belajar dan pengembangan karakter siswa dapat tercapai secara maksimal. Pemajangan hasil karya siswa merupakan metode untuk menjawab dari permasalahan tersebut. Ruang kelas adalah tempat dimana siswa banyak menghabiskan waktunya di sekolah.
Kelas yang dipenuhi dengan karya/pekerjaan siswa merupakan pemandangan yang menyenangkan karena memberi pesan kepada mereka bahwa pekerjaan dan belajar mereka penting (Clayton:2002). Salah satu penataan yang perlu dilakukan adalah dengan menyediakan papan pajang hasil karya/pekerjaan siswa di kelas.
Memajangkan semua hasil karya/pekerjaan siswa perlu dilakukan, karena dengan pemajangan hasil karya siswa memunculkan penghargaan terhadap kemampuan anak, meningkatkan motivasi belajar anak, meningkatkan kreativitas anak, dan memantau perkembangan anak melalui karya-karya yang dapat dihasilkannya (Yenny;2013).
Pengelolaan pemajangan hasil karya saswa tersebut dapat memberi manfaat yang berkaitan dengan proses pendidikan sendiri. Pertama, dengan memajang hasil belajarnya, siswa belajar untuk melakukan refleksi atas apa yang telah mereka kerjakan. Kedua, dengan menciptakan pajangan yang lebih mengutamakan usaha dari pada hasil sempurna, anak akan lebih memahami bahwa belajar adalah proses pertumbuhan, bukan hanya proses penguasaan. Ketiga, memberi kesempatan kepada mereka untuk belajar dari orang lain, menghargai pekerjaan orang lain, menumbuhkan empati, menghormati, dan menumbuhkan rasa kebersamaan dalam komunitas kelas.
D. SKENARIO
Realisasi kegiatan pemajangan karya siswa ini dilakukan disaat atauapun setelah kegiatan pembelajaran selesai, sehingga dari masing-masing siswa melalui intruksi guru menempel hasil pekerjaan yang telah selesai dikerjakan pada waktu kegiatan belajar berlangsung.
Segai contoh pada pelajaran menulis puisi pada pelajaran bahasa dan sastra indonesia, urutan yang dapat dilakukan guru untuk menuju pada penempelan karya/hasil pekerjaan siswa adalah sebagai berikut :
1. Merumuskan tujuan pembelajaran, dengan diikuti langkah-langkah persiapan mengajar seperti merancang materi, merancang skenario pembelajaran dan lain-lain.
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran d kelas, Seperti :
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai.
b. Guru pertanya jawab mengenai puisi(pengertian dan unsur).
c. Guru menentukan tema menentukan tema yang akan di buat.
d. Guru memberikan tugas.
3. Guru mengingintruksikan untuk menempel ditempat yangsudah tersedia setelah pekerjaan siswa selesai dinilai.
E. KELEMAHAN DAN KEKURANGAN
Dalam prakteknya pendekatan ini memiliki kekurangan atau hambatan, sehingga perlu dipikirkan dan dipertimbangkan dalam pelaksanaanya, adapun hambatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pemajangan karya siswa tidak akan maksimal apabila ruangan masih diergunakan kelas yang belum system moving class, karena pemajangan tidak akan maksimal dan akan terhambat dengan pelajaran pelajaran yang juga memanfaatkan ruang kelas tersebut.
2. Apabila tidak ada tempat khusus pemajangan karya siswa akan menambah pemandangan yang kurang enak dipandang karena anan menimbulkan kesan acak-acakan.
3. Pelaksanaan pemajangan tidak terlepas dari kreatifitas guru untuk mendorong siswanya untuk menciptakan pembelajaran yang dapat menghasilkan karya karya, sehingga perlu adanya pembelajaran yang inovatif, apabila tiddak makan mustahil pemajangan akan terjadi.
F. SIMPULAN
Dari pembahasaan diatas dapat di simpulkan bahwa yang perlu diingat adalah, hasil karya yang dipajang tidak hanya yang bagus menurut kita (guru), karena setiap karya memiliki kesan dan nilai tersendiri bagi anak. Melalui kegiatan pajangan hasil kegiatan siswa dapat dipakai sebagai tolak ukur dan umpan balik keberhasilan KBM yang sudah dilaksanakan, khususnya pelajaran bahasa dan sastra indonesia. Di sisi lain pemajangan karya siswa juga menjadi salah satu tolog ukur produktivitas dari seorang guru dan gambaran dari perkembangan kelas. Hargai setiap usaha sekecil apa pun yang telah dilakukan anak untuk mencoba mengerjakan tugasnya .
DAFTAR PUSTAKA
Sufanti, Main. 2014.Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta.Yuma Pustaka
Clayton, Marlyn K. 2002. Displaying Student Work. An Opportunity for Student-teacher collaboration. http://www.responsiveclassroom.org.
Yenny Eka Herlin Budhiarti.m. 2013.Display Hasil Karya Siswa, Apakah Perlu. http://edukasi.kompasiana.com/2013/05/02/display-hasil-karya-siswa-pakah-perlu-556413.html.